Strategi Marketing Burger King

Kamu tentu sudah gak asing lagi dengan Burger King, brand franchise asal Amerika serikat yang terkenal dengan menu Whopper atau roti isi dagingnya. Populernya Burger King bukan semata-mata karena menu khasnya tersebut. Adalah campaign-nya yang nyeleneh, yang menjadi salah satu faktor mengapa brand ini tetap eksis hingga sekarang.  

Cara Burger King memasarkan produknya bisa dibilang sangat out of the box. Kamu tentu gak akan pernah kepikiran untuk memasarkan bisnismu, dengan cara mempromosikan bisnis orang lain, kan? Namun hal itulah yang dilakukan oleh Burger King. 

Burger King merupakan surganya strategi marketing yang aneh bin ajaib, namun anehnya berhasil menarik perhatian masyarakat. Lantas, apa aja sih strategi marketing ala Burger King ini? 

Strategi Marketing Burger King

Pertama, Empathic Marketing  

Bukannya memasarkan brand-nya sendiri, tapi Burger King malah memasarkan brand kompetitornya. Pada akhir 2020 lalu, tepatnya saat pandemi melanda, Instagram resmi Burger King Indonesia mengunggah postingan yang isinya meminta pelanggannya untuk memesan di brand kompetitornya seperti McDonald’s, KFC, CFC, bahkan warteg. 

Strategi marketing ini disebut juga sebagai empathic marketing, di mana Burger King memanfaatkan empati konsumen untuk menghasilkan penjualan. Benar saja, bukannya malah merugi karena ditinggal pelanggan ke brand lain, namun Burger King malah viral dan mendapat respons positif dari publik.  

Kedua, Iklan yang Nyeleneh  

Beberapa tahun lalu, Burger King meluncurkan iklan yang bisa dibilang sedikit nyeleneh. Iklan tersebut berisikan proses pembusukan varian Whopper terbarunya. Dalam iklan ditunjukkan bagaimana burger-nya mengalami pembusukan secara bertahap dari hari pertama hingga hari ke-34. 

Lantas, apakah melalui iklan tersebut Burger King ingin menyampaikan kalau burger-nya mudah berjamur dan gak tahan lama? Tentu tidak. Poin yang ingin ditonjolkan Burger King adalah burger-nya tidak dibuat dengan bahan pengawet, sehingga akan terurai dengan semestinya dalam beberapa hari. Meskipun ada kesan menjijikkan, namun orang-orang jadi tahu kalau burger di Burger King itu lebih sehat karena bebas pengawet. 

Ketiga, Sponsor Klub Bola

Saat banyak brand berbondong-bondong menjadi sponsor klub sepak bola kenamaan, Burger King malah memilih mensponsori Stevenage FC, sebuah klub sepak bola kecil Inggris. Hal penting yang harus kamu tahu, meskipun kecil, Stevenage FC selalu masuk gim FIFA setiap tahunnya. 

Setelah kerja sama,  campaign pun diluncurkan. Orang-orang diminta untuk mengunggah golnya saat memainkan Stevenage FC di media sosial, dengan imbalan produk gratis dari Burger King. Hasil campaign sendiri sungguh di luar dugaan. 

Dalam kurun waktu 2 minggu saja di masa campaign, Stevenage FC menjadi klub yang paling sering dimainkan di mode career FIFA. Selain itu, ada lebih dari 25 ribu gol yang diunggah, dengan pemain yang menggunakan jersey berlogokan Burger King. Berawal dari mensponsori klub kecil, Burger King malah mendapat eksposur yang gila-gilaan. 

Keempat, Kolaborasi dengan Brand Lain 

Kolaborasi dengan brand ternama juga dijabanin oleh Burger King. Baru-baru ini, Burger King Jepang berkolaborasi dengan Spy x Family, dengan meluncurkan menu khusus bernama Peanut Butter Royale. Menu khusus ini hadir dalam 3 varian rasa, yakni Royale and Bacon, Royale and Berry, dan Royale and Chicken.

Burger King tentu sudah siap menyambut banyaknya penggemar berat Spy X Family, yang sayang melewatkan menu khusus Burger King dengan rasa kesukaan Anya ini. 

Belajar dari Burger King, kamu bisa pakai strategi yang unik dan nyeleneh untuk memasarkan bisnismu. Menjadi beda dari yang lain, bukan gak mungkin membuat bisnismu mendapatkan atensi yang besar layaknya Burger King.

Leave a Reply