Lembang, De Ranch Bandung, dan Hubungan Kita

Tulisan ini adalah sebuah lanjutan kisah cinta perjalanan saya di VAINDO. Sebelum baca lebih jauh, sebaiknya kamu sudah membaca tulisan saya sebelumnya Vaindo Sebuah Keluarga Baru, agar lebih enak membaca tulisan ini.

Sebuah Rencana Berlibur

Saya mulai freelance di VAINDO sejak 2 Mei 2016, di minggu-minggu awal ini lebih banyak penyesuaian terhadap kegiatan kantor, kampus serta organisasi. Saya sudah mulai mendapatkan jatah menulis sejak awal kerja disini. Untuk bulan mei ini saja, saya harus menyelesaikan empat belas artikel blogpost dalam waktu sepuluh hari. saya harus menyelesaikan semuanya dengan tepat waktu dan berkualitas ditengah kesibukan kuliah dan organisasi di kampus.

Awal yang kurang baik, selama masa penulisan saya disibukan dengan kegiatan kuliah dan organisasi, sehingga tulisan pun agak sedikit keteteran. Alhasil, saya terlambat mengirimkan tulisan saya ke google drive yang sudah disediakan. Selama bekerja disini membuat saya harus terbiasa menggunakan google drive untuk setiap kegiatan kantor.

Di tengah riwehnya menulis artikel blogpost, ternyata sudah ada rencana vaindo akan mengikuti kegiatan “Road Blog 10 Cities” yang kali ini diadakan di Bandung. Rencananya kami akan mengikuti acara itu dan setelah itu kami akan menginap di Villa Jason yang sudah di pesan Pak Hari dari jauh-jauh hari untuk membuat suasana keakraban diantara kita.

Kehebohan di grup tentang rencana ke lembang semakin menjadi ketika sudah mendekati hari keberangkatan, pembicaraan dimulai dari teknis keberangkatan hingga kegiatan apa yang akan dilakukan disana. Bagi saya ini merupakan sebuah keberuntungan, sebab baru seminggu sudah bisa mendapatkan kesempatan bertamasya bersama mereka.

Dua hari menjelang keberangkatan saya dibuat galau dengan jadwal kuliah yang memang sudah banyak bolong akibat berbagai kegiatan lomba yang saya ikuti. Saya mendapatkan jalan keluarnya, setelah didiskusikan akhirnya keberangkatan dibagi menjadi dua kloter, pertama keberangakatan pagi dan kedua keberangakatan siang. Saya bersama beberapa teman yang lain memilih untuk berangkat siang karena ada urusan masing-asing.

Keberangkatan Menuju Lembang

14 Mei 2016

Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua personel vaindo akhirnya tiba, seperti kesepakatan kemarin akan ada dua kloter dalam pemberangkatan menuju bandung. Kloter pertama berangkat pagi pukul 06.00 untuk bisa ikut acara “Roadblog 10 cities” sedangkan kloter dua baru berangkat pukul 11.00 dan otomatis kami yang kloter dua tidak dapat mengikuti acara tersebut.

Setelah selesai mata kuliah Auditing II, saya langsung bergegas menuju lokasi yang sudah kita sepakati untuk penjemputan saya. Ada rasa menyesal memang tidak mengikuti acara “Roadblog 10 cities” namun saya memilih untuk kuliah terlebih dahulu, walaupun memang ada satu mata kuliah yang akhirnya saya bolos.

Setelah sampai di meeting point keberangkatan, saya masih harus menunggu kedatangan mobil yang akan membawa kami menuju Bandung. Tidak perlu menunggu lama, mobil mba mia beserta teman-teman kloter dua sudah tiba dan siap melaju menuju Bandung.

Ini kedua kalinya saya naik mobil yang disupiri oleh perempuan, kejadian pertama pada saat bersama sahabat mengeksplor wisata di Malang. Ada rasa gengsi dan malu ketika menjadi penumpang dengan supir seorang wanita, dilain sisi ada rasa keinginan yang kuat untuk belajar mobil namun belum kesampain juga sampai saat ini.

Selama perjalanan tidak banyak kegiatan yang kami lakukan selain bernyanyi, ngemil, sampai cerita hal-hal yang lucu. Ada yang menarik selama perjalanan menuju ke Bandung, kami kesasar keluar masuk tol hampir dua kali. Akhirnya dengan bertanya ke orang sekitar kami bisa kembali ke jalan yang benar.

Langit sudah menghitam, namun kami masih diperjalanan menuju vila. dan kejadian nyasar kembali terulang, kami hampir saja melewati lokasi vila dan akhirnya bisa sampai di lokasi setelah bertanya dengan orang sekitar.

Ternyata kedua kloter sampai bersamaan di vila. Kloter pertama yang baru saja pulang setelah mengikuti acara “Roadblog 10 cities” dan kloter kedua yang baru saja tiba dari kebingungan mencari jalan.

Sampai di vila, kami mulai mempersiapkan segala sesuatu, mulai dari pemilihan kamar tidur, sampai perlengkapan dan bahah untuk bakar-bakar. Rencananya memang kami akan mengadakan beberapa kegiatan yang mengakrabkan sesama personel di vaindo.

Setelah semua persiapan selesai, kami menghabiskan waktu malam dengan berbagai kegiatan berupa bermain games keakraban, memakan jagung bakar, dan juga sesi sharing bersama. Ada rasa senang, sedih, dan haru yang tertuang dalam ruangan tengah vila ini hingga tidak terasa kami sudah menghabiskan waktu hingga tengah malam.

Kehangatan Keluarga Vaindo

15 Mei 2016

Dinginnya udara Lembang membangunkan saya dari tidur lelap semalam. Keseruan kegiatan semalam masih jelas tergambar pagi ini. Harapannya setelah ini, hubungan diantara kita makin erat terjalin dan menciptakan sebuah keharmonisan di kantor.

Setelah bangun, ternyata cewek-cewek Vaindo masih berada di lantai atas. Saya kira setelah bangun mereka sudah sibuk memasak di dapur. Ternyata ini benar-benar terasa seperti liburan, semua menikmatinya dengan santai dan juga rileks.

Setelah bangun, saya memilih untuk langsung mandi, karena kemungkinan besar kamar mandi pasti akan ramai digunakan oleh yang lain, padahal kamar mandi di vila ini hanya berjumlah dua dan harus menampung 13 orang. Pilihan saya untuk mandi lebih pagi memang tepat, selain lebih segar saya juga sudah bisa lebih terlihat rapi dibandingkan yang lain.

Karena perut yang lapar, saya langsung mencari sisa jagung bakar semalam. Saya menyantapnya dengan lahap dan tanpa di sadari cewe-cewe vaindo sudah mulai berdatangan. Akhirnya agenda memasak bareng akan dimulai, dan saya pun ikut ambil bagian, hehehe.

Pilihan menu sarapan pagi ini: nasi goreng, sosis panggang, jagung panggang dan beberapa minuman hangat. Sungguh, nikmat semua masakan tadi disantap dalam keadaan panas dalam udara yang dingin. Karena setelah ini kita akan berwisata di lembang, maka cewe-cewe tadi bergantian untuk mandi dan sarapan.

Acara sarapan selesai, seharusnya kami sudah bergegas untuk menuju tempat wisata namun ada suatu hal yang ingin daddy sampaikan pagi ini. Sehingga semuanya berkumpul pada sebuah pendopo di luar vila.

Pagi ini juga ternyata menjadi ajang pengakraban bagi kami berupa menuliskan nominasi dengan pilihan Ter”DIAM”, Ter”HEBOH”,dan Ter- lainnya. Keseruan saat melakukan nominasi ini ditutup dengan penyampaian harapan-harapan kami kepada vaindo dan juga inovasi-inovasi apa yang akan dilakukan untuk kedepannya.

Menuju De Ranch Bandung

Setelah diskusi panjang tentang tempat wisata yang akan dipilih, pilihannya jatuh kepada… “De Ranch Bandung” (dibaca dengan gaya pengumuman juara lomba yaaa hehehe)

Acara sharing di pendopo tadi memang cukup lama sampai tidak terasa waktu sudah beranjak siang. Setelah acara tadi kita langsung bergegas untuk chek out dan langsung menuju De’Ranch.

De’Ranch menjadi pilihan yang tepat karena selain dekat dengan vila, tempat wisata ini juga unik dengan nuansa koboi ala meksikonya. Suasana koboi sudah bisa saya rasakan mulai dari area parkiran, bagaimana tidak area parkir dikonsep seperti parkiran kuda. Mobil berjejer bagai kuda yang sedang berada di kandang, ditambah tukang parkir yang juga memakai pakaian khas koboinya itu.

Sampai di dalam area ini kita langsung sudah disambut oleh Foodcourt ala De Ranch Bandung. Terburu-buru membuat kami belum sempat untuk makan siang, sehingga agenda pertama kita adalah makan siang di foodcourt ini. Ada banyak pilihan menu di sini membuat saya bingung memilih yang mana.

Setelah berkeliling, saya memilih soto bandung sebagai menu makan siang kali ini dan untuk minuman saya memilih teh manis dalam kemasan. Saya dan yang lain memang tidak memesan susu sebab setelah masuk kita akan diberikan kupon yang akan ditukarkan dengan susu murni khas De’Ranch Bandung.

Setelah semua sudah menyantap makan siangnya, kita dibebaskan untuk berkeliling area wisata ini. Saya memilih untuk ikut bersama mba shinta dan juga bibil menuju lokasi naik kuda. Jika ingin merasakan naik kuda beratribut bagai seorang koboi, berat badan minimal adalah 80 kg. Hal ini yang membuat saya tidak bisa merasakan berkuda bagai seorang koboi, karena berat badan saya mungkin lebih dari 80 kg.

Kecewa tidak bisa berkuda di area ini, saya memilih mengikuti langkah teman-teman yang lain. Semua anggota sudah berkumpul di gerbang keluar masuknya orang-orang berkuda, dan tempat inilah spot yang paling baik untuk berfoto. Setelah ini kami hanya menghabiskan waktu untuk berfoto dan juga saling bercanda satu sama lain.

Setelah puas berfoto, kami bergegas untuk pulang kembali ke depok. Awalnya memang kami akan berkunjung ke satu tempat lagi, namun dengan perhitungan kondisi jalan yang macet dan sebagainya akhirnya memutuskan untuk pulang.

Pilihan yang tepat memang, kami tiba di Depok pukul 9 malam. Bagaimana jika harus mengunjungi tempat wisata yang lain, mungkin tengah malam kami baru akan tiba di depok.

Perjalan ini menjadi awal semangat baru bagi teman-teman vaindo, harapan saya ini bukan menjadi kegiatan terakhir bagi melainkan ada agenda wisata lainnya yang bisa semakin menambah keakraban hubungan kita.

6 Comments

  1. Nabilah Kautsar August 7, 2016
    • risapu99 August 7, 2016
  2. Brain Scarpino August 24, 2016
    • Riski Saputra August 24, 2016
  3. Hanif Insanwisata September 5, 2016
    • Riski Saputra September 5, 2016

Leave a Reply